Peta Austronesia
Bahasa-Bahasa Melayu
Negrito ( Filipina )
Rumpun Bahasa Austronesia adalah sebuah keluarga bahasa yang tersebar meliputi gugusan kepulauan Asia Tenggara dan Lautan Pasifik. Beberapa anggota keluarga bahasa ini juga dituturkan di tanah besar Asia. Rumpun bahasa Austronesia tersebar luas dari Taiwan dan Hawaii di hujung utara hingga ke New Zealand di wilayah (Aotearoa) di hujung selatan dan dari Madagascar jauh di barat sampai ke Pulau Easter (Rapanui) di hujung timur.
Sepertimana bahasa-bahasa Bantu, Indo-Eropah, Afro-Asiatik dan Uralik, Rumpun bahasa Austronesia merupakan salah satu keluarga bahasa tua yang telah dikenal pasti dengan lengkap. NamaAustronesia berasal dari kata Latin auster "angin selatan" dan kata Greek nêsos "pulau". Nama ini sememangnya cocok, kerana sebahagian besar bahasa Austronesia dituturkan di pulau-pulau yang terletak dalam, atau berhampiran dengan, Hemisfera Selatan: hanya beberapa bahasa, seperti bahasa Melayu dan bahasa-bahasa Cham, dituturkan di tanah besar Asia. Kebanyakan bahasa Austronesia mempunyai bilangan penutur yang kecil. Walau bagaimanapun,bahasa Austronesia utama memiliki jutaan penutur. Sesetengah bahasa Austronesia merupakan bahasa rasmi di beberapa buah negara. Otto Dempwolff, seorang sarjana Jerman, merupakan ahli bahasa pertama yang menyelidik bahasa-bahasa Austronesian dengan mendalam menggunakan comparative method.
Para ahli bahasa tidak sepakat tentang keluarga bahasa manakah yang mempunyai bahasa yang terbanyak. Walau bagaimanapun, rumpun bahasa Austronesia pastinya menduduki antara tangga teratas dengan 1,268 bahasa (menurut Ethnologue), yang bersamaan dengan lebih kurang satu perlima daripada jumlah keseluruhan bahasa yang diketahui di dunia.
Rumpun bahasa Austronesia memiliki beberapa cabangan utama, dan kesemuanya kecuali satu diketemui di Taiwan. Bahasa-bahasa Formosa Taiwan dikategorikan kepada sembilan subkumpulan aras pertama ("first-order") bahasa Austronesia. Kesemua bahasa Austronesia yang dituturkan di luar Taiwan (termasuklah bahasa Yami) tergolong dalam cabang Melayu-Polinesia, yang kadangkala dikenali dengan nama bahasa Extra-Formosa.
Asal usul bangsa Austronesia
Para penutur bahasa Austronesia proto atau purba dijangka berasal dari daerah yang sekarang disebut China bahagian selatan. Mereka sekitar 4000 tahun yang lalu bermigrasi ke pulau Taiwan dan dari sana lalu menyebar ke Filipina, Indonesia, kemudian ke Madagascardekat benua Afrika dan ke seluruh lautan Pasifik.
Bahasa Ma’anyan yang merupakan sebuah bahasa Dayak dan dipertuturkan di Borneo adalah bahasa yang paling dekat dengan bahasa Malagasi yang dipertuturkan di Madagascar, berdekatan dengan persisiran pantai timur Afrika.
Klasifikasi
Secara lazimnya, rumpun bahasa Austronesia dibahagi kepada beberapa kelompok. Dua kelompok utama ialah bahasa Taiwan dan bahasa Melayu-Polinesia. Kemudian rumpun bahasa Melayu-Polinesia dibahagi pula menjadi bahasa-bahasa Melayu-Polinesia Barat, Tengah dan Timur.
Di bawah adalah salasilah pembahagian rumpun bahasa ini secara terperinci.
Austronesia
- Taiwanik
- bahasa Atayalik
- bahasa Tsouik
- bahasa Paiwanik
- bahasa Taiwanik Barat
- bahasa Taiwanik yang terpengaruh bahasa China
- bahasa Melayu-Polinesia
- bahasa Melayu-Polinesia Barat
- bahasa Borneo
- bahasa Filipina Utara
- bahasa Filipina Tengah
- bahasa Filipina Selatan
- bahasa Mindanao Selatan
- bahasa Sama-Bajau
- bahasa Sulawesi
- bahasa Sundik
- bahasa Melayu-Polinesia Tengah
- bahasa Bima-Sumba
- bahasa Maluku Tengah
- bahasa Maluku Tenggara
- bahasa Timor-Flores
- bahasa Melayu-Polinesia Timur
- bahasa Halmahera Selatan-Papua Barat-Laut
- bahasa Oseania
Salah satu cabang terpenting adalah cabang Sundik yang menurunkan bahasa-bahasa Austronesia dengan jumlah penutur terbesar yaitu: bahasa Jawa, bahasa Melayu (dan bahasa Indonesia), bahasa Sunda, bahasa Madura, bahasa Aceh, bahasa Batak dan bahasa Bali.
Bahasa Jepun
Bahasa Jepun adalah sebuah kes yang menarik minat banyak pakar linguistik. Ada yang mengelompokkan bahasa ini dalam rumpun bahasa Austronesia berdasarkan beberapa kata-kata dan fonologi bahasa Jepun. Namun yang lain berpendapat bahasa Jepun termasuk rumpun bahasa Altai dan terutamanya mirip dengan cabang bahasa Mongol. Bahasa Korea kemungkinan besar termasuk rumpun bahasa yang sama pula. Bahasa Korea mirip dengan bahasa Jepun namun sejauh ini belum ada yang menghubungkannya dengan rumpun bahasa Austronesia. Namun perlu diberi catatan pula bahwa rumpun bahasa Altai masih dipertikaikan lagi.
Beberapa kata dari bahasa Jepun yang berasal dari rumpun bahasa Austronesia:
- hi yang bererti api dan berasal dari *PAN (Proto-Austronesia): *Xapuy
- ké yang bererti kayu
- namaé yang bererti nama
- ano yang bererti anu (itu)
- suki yang berarti suka
Di bawah terdapat beberapa contoh untuk menunjukkan kekerabatan, kata-kata bilangan dari satu sampai sepuluh dalam beberapa bahasa Austronesia. Catatan: /e/ harus dibaca sebagai pepet (misalkan dalam kata “keras”) dan /é/ sebagai taling (misalkan dalam kata “lémpar”). Jika ada kesalahan, para pembaca dipersilakan membetulkannya.
Contoh
Bahasa | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 |
Proto-Austronesia | *esa/isa | *duSa | *telu | *Sepat | * lima | *enem | *pitu | *walu | *Siwa | *sa-puluq |
Paiwan | ita | dusa | celu | sepac | lima | unem | picu | alu | siva | ta-puluq |
Tagalog | isá | dalawá | tatló | ápat | limá | ánim | pitó | waló | siyám | sampû |
Ma'anyan | Isa' | rueh | telo | epat | dime | enem | pitu | Balu' | suei | sapuluh |
Malagasi | iráy | róa | télo | éfatra | dímy | énina | fíto | válo | sívy | fólo |
Aceh | sa | duwa | lhee | peuet | limöng | nam | tujôh | lapan | sikureueng | plôh |
Toba Batak | sada | duwa | tolu | opat | lima | onom | pitu | uwalu | sia | sampulu |
Bali | sa | dua | telu | empat | lima | enem | pitu | akutus | sia | dasa |
Sasak | esa | due | telu | empat | lime | enem | pitu’ | balu’ | siwa’ | sepulu |
Jawa Kuna | sa | rwa | telu | pat | lima | nem | pitu | wwalu | sanga | sapuluh |
Jawa Baru | siji | loro | telu | papat | lima | nem | pitu | wolu | sanga | sepuluh |
Sunda | hiji | dua | tilu | opat | lima | genep | tujuh | dalapan | salapan | sapuluh |
Madura | settong | dhua | tello' | émpa' | léma' | énném | pétto' | ballu' | sanga' | sapolo |
Melayu | satu | dua | tiga | empat | lima | enam | tujuh | lapan | sembilan | sepuluh |
Minangkabau | ciék | duo | tigo | ampék | limo | anam | tujuah | dalapan | sambilan | puluah |
Rapa Nui | tahi | rua | toru | ha | rima | ono | hitu | va'u | iva | 'ahuru |
Hawaii | `ekahi | `elua | `ekolu | `eha: | `elima | `eono | `ehiku | `ewalu | `eiwa | `umi |
Tipologi
Fonologi bahasa –bahasa Austronesia tergolong sederhana. Para penutur bahasa ini biasanya tidak suka dengan sukukata-sukukata tertutup dan menghindari gugusan-gugusan konsonan. Beberapa bahasa memang memiliki gugusan-gugusan konsonan namun ini merupakan pengaruh dari bahasa-bahasa lain, terutama dari bahasa Arab, bahasa Sanskrit, dan bahasa Indo-Eropahlainnya.
Kemudian beberapa bahasa turut meminjam fonem-fonem retrofleks dari bahasa Sanskrit, iaitu bahasa Jawa dan bahasa Madura. Bahkan bahasa Madura juga memiliki fonem-fonem berhembus (aspirata) yang kemungkinan juga berasal dari bahasa Sanskrit. Meskipun begitu, banyak para pakar yang menentang bahawa fonem-fonem ini dipinjam dari bahasa Sanskrit. Mereka berpendapat fonem-fonem ini telah berkembang dengan sendirinya.
Jumlah penutur
Secara keseluruhannya jumlah penutur bahasa Austronesia adalah sekitar 300 juta orang. Bahasa-bahasa pertuturan terbesar adalah bahasa Jawa, bahasa Melayu (dan bahasa Indonesia), bahasa Tagalog, bahasa Sunda, bahasa Madura, bahasa Bali, bahasa Aceh, bahasa Batak dan bahasa Malagasi.
Status rasmi
Bahasa Austronesia terpenting ditilik dari status resminya ialah bahasa Melayu yang merupakan bahasa rasmi di lima negara:Malaysia, Singapura, Brunei, Indonesia dan Timor-Timur. Di Indonesia bahasa resmi ini disebut sebagai bahasa Indonesia. Sedangkan bahasa Filipina yang sebenarnya adalah bahasa Tagalog merupakan bahasa rasmi Filipina. Di Timor-Timur bahasa resmi lainnya adalah bahasa Tetun, juga sebuah bahasa Austronesia selain bahasa Portugis yang hanya dikenal oleh segelintir orang. DiMadagascar, bahasa Malagasi adalah bahasa rasmi. Di Aotearoa(New Zealand), bahasa Maori juga memiliki status rasmi di samping bahasa Inggeris.
Kekerabatan dengan rumpun bahasa lain
Ada beberapa pakar yang menggolongkan rumpun bahasa Austronesia dengan rumpun bahasa Austro-Asia dan menamakannya rumpun bahasa besar atau superfamili Austrik. Mereka berpendapat bahwa semua bahasa di China bagian selatan sebenarnya berkerabat yaitu rumpun bahasa Austronesia, bahasa Austro-Asia, bahasa Tai-Kadai dan bahasa Hmong-Mien (juga disebut Miao-Yao). Secara skematis rumpun bahasa Austrik secara hipotetis adalah sebagai berikut:
- Austrik
- Austronesia
- Tai-Kadai
- Hmong-Mien
- Austro-Asia
Para penutur keempat rumpun bahasa yang diduga berkerabat ini bermukim di daerah yang sekarang termasuk RRC bahagian selatan sampai lebih kurang antara tahun 2000 SM – 1000 SM. Dikala itu sukubangsa Han, yang merupakan penutur bahasa Sino-Tibet dari China utara, menyerbu ke selatan dan para penutur bahasa Austrik tercerai-berai. Hal ini yang diduga sebagai alasan mengapa kaum Austronesia terpaksa berhijrah ke Taiwan dan ke kepulauan Asia Tenggara dan Kepulauan Pasifik lainnya.
Kemudian para ahli linguistik mempunyai pendapat lain iaitu keberadaan kata-kata dasar dwisilabik yang mirip di mana bahasa Austronesia menyimpan kedua sukukata sedangkan bahasa Austro-Asia menyimpan sukukata pertama dan bahasa Tai-Kadai menyimpan suku kata kedua.
Contoh: Proto-Austronesia / Proto-Mon-Kmer (Austro-Asia) / Proto Thai (Tai-Kadai)
- mata ‘mata’ / *măt ‘mata / *taa ‘mata’
Bahasa Melayu
Bahasa Melayu (Jawi: بهاس ملايو) ialah sejenis bahasa Melayu-Polinesia di bawah keluarga bahasa Austronesia yang telah digunakan di wilayah Malaysia, Indonesia, dan persekitarannya sejak melebihi 1,000 tahun lalu. Walaupun asal usul bangsa Melayu (dalam pengertian yang khusus) yang paling asal belum diketahui secara pasti tetapi pertumbuhan bahasa Melayu dapatlah dikatakan berasal dari Sumatera Selatan di sekitar Jambi dan Palembang. Rekod terawal bahasa Melayu Kuno ialah sebuah batu bersurat bertarikh 682 Masihi yang dijumpai di Sumatera Selatan.
Bahasa Melayu ialah bahasa kebangsaan Malaysia, Indonesia,Brunei dan Singapura. Di Indonesia, bahasa Melayu kini dipanggil bahasa Indonesia, dan di Malaysia, bahasa Melayu secara rasminya dipanggil bahasa Malaysia. Selain daripada keempat-empat negara tersebut, bahasa Melayu juga ditutur oleh penduduk-penduduk Melayu di Selatan Thailand , Filipina, Kemboja, Vietnam, Sri Lanka dan Afrika Selatan.
Menurut statistik penggunaan bahasa di dunia, penutur bahasa Melayu dianggarkan berjumlah lebih 300 juta (bersama penutur Bahasa Indonesia) dan merupakan bahasa keempat dalam turutan jumlah penutur terpenting bagi bahasa-bahasa di dunia selepasbahasa Mandarin, bahasa Inggeris dan bahasa Hindi/bahasa Urdu. Selain itu, dilaporkan sebanyak 70,000 orang mampu bertutur dalam bahasa Melayu diSri Lanka, manakala di China, terdapat radio dalam bahasa Melayu. Bahasa Melayu juga diajar di universiti-universiti di United Kingdom, Amerika Syarikat, Australia,Belanda, China, Jerman, New Zealand dan beberapa tempat yang lain.
Bahasa Melayu Piawai ialah Bahasa Melayu Riau, Indonesia, seperti yang dipersetujui oleh Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Bahasa Melayu Riau dianggap tempat kelahiran bahasa Melayu. Di Malaysia, bahasa Melayu mengalami perubahan nama beberapa kali. Pada awal 1970-an, Bahasa Melayu dinamakan Bahasa Malaysia atas sebab politik. Namun sejak akhir-akhir ini, nama "Bahasa Melayu" digunakan semula. Bermula tahun 2007, bahasa kebangsaan Malaysia dinamakan kembali kepada Bahasa Malaysia sebagai simbol bahawa bahasa ini adalah bahasa untuk semua dan tidak mengira kaum. Di Indonesia, bahasa Melayu juga dikenali sebagai Bahasa Indonesia atas sebab persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia iaitu Sumpah Pemuda tahun 1928. Di Singapura dan Brunei, Bahasa Melayu tidak mengalami sebarang perubahan nama.
Bahasa Melayu mempunyai banyak dialek dan setiap dialek mempunyai perbezaan ketara dari segi sebutan dan kosa kata. Misalnya,Bahasa Melayu Riau-Johor berbeza dialek dengan Bahasa Melayu Palembang, Jambi, dan Bengkulu. Melayu Riau-Johor menggunakan dialek "e" sedangkan Bahasa Melayu Palembang, Jambi, dan Bengkulu menggunakan dialek "o". Selain itu, bahasa yang digunakan oleh masyarakat peranakan atau Cina Selat (campuran pendatang Cina dan penduduk asal) merupakan campuran antara Bahasa Melayu dan dialek Hokkien. Bahasa ini dahulunya banyak digunakan di negeri-negeri Selat seperti Pulau Pinang dan Melaka. Walaubagaimanapun, kini kaum peranakan lebih gemar berbahasa Hokkien atau Inggeris. Bahasa Melayu merupakan bahasa aglutinatif, bermaksud makna perkataan boleh diubah dengan menambah imbuhan tertentu. Umumnya, kata dasar (atau kata akar) terdiri daripada kata kerja.
Penggunaan Bahasa Melayu di negara-negara ini berbeza bergantung kepada sejarah dan budaya. Bahasa Melayu menjadi bahasa rasmi di Malaysia pada 1968, tetapi Bahasa Inggeris masih digunakan dengan luas terutama sekali di kalangan masyarakat Cina dan India, sama seperti di Brunei. Berbeza di Indonesia, Bahasa Indonesia berjaya menjadi bahasa perantaraan utama atau lingua franca untuk rakyatnya yang berbilang kaum kerana usaha gigih kerajaan Indonesia dalam menggalakkan penggunaan Bahasa Indonesia selain Bahasa Belanda yang tidak lagi digunakan. Di Timor Leste, sekarang terlepas dari Indonesia menjadi negara Timor Leste, Bahasa Indonesia diterima sebagai "bahasa berkerja". Di Singapura, Bahasa Melayu dikekalkan statusnya sebagai bahasa kebangsaan walaupun Singapura mempunyai empat bahasa rasmi (iaitu Bahasa Inggeris, Cina, India, dan Melayu.) Di selatan Thailand, bahasa Melayu digunakan oleh orang-orang daripada Kesultanan Melayu Patani (orang Melayu Pattani), tetapi tidak memperolehi sebarang pengiktirafan daripada kerajaan.
Pada awal tahun 2004, Dewan Bahasa dan Pustaka dan MABBIM mencadangkan Bahasa Melayu dijadikan bahasa rasmi ASEAN memandangkan lebih separuh jumlah penduduk ASEAN mampu bertutur dalam Bahasa Melayu. Walaubagaimanapun, perkara ini masih dalam perbincangan.